Sabtu, 23 Januari 2010

Mengunjungi orang sakit di lihat dari sudut kedokteran

Mengunjungi orang sakit punya 2 aspek :
1. Orang sakit itu sendiri.
2. Si pengunjung.

Apabila orang sakit itu mengidap sesuatu penyakit menular, maka si pengunjung dianjurkan supaya memperhatikan aturan yang sudah ditetapkan oleh Dokter. Misalnya kalau si sakit menderita penyakit menular seperti : Penyakit kuning, paru-paru, muntaber, lepra, sampar dan sebagainya. maka si pengunjung tidak dapat begitu saja mengunjungi orang sakit, dan harus berkonsultasi lebih dulu dengan Dokter atau perawat yang merawat orang sakit tersebut. Sebab dikhawatirkan sipengunjung akan ketularan penyakit yang sama. Orang berpenyakit menular biasanya oleh Dokter ditempatkan di suatu tempat khusus dan pengunjungnya juga dibatasi dengan syarat-syarat :
Si pengunjung harus memerhatikan jam-jam bezoek (berkunjung) yang sudah ditentukan, pada jam-jam lain orag sakit harus istirahat dan sebagainya.
Disamping itu, si pengunjung harus mengetahui makanan yang dibawa untuk orang sakit.
Apakah makanan yang dibawa itu diperlukan, diperbolehkan untuk orang sakit atau dipantangkan untuknya. Selama berkunjung atau selama berada di ruangan orang sakit, hendaknya berlaku tenang dan tidak berlama-lama apalagi megobrol panjang-panjang.
Bagi pengunjung jangan membawa serta anak-anak yang dibawah umur 12 tahun karena anak-anak sangat peka terhadap bermacam-macam penyakit infeksi. Berkunjung merupakan suatu sikap untuk menghilangkan kegelisahan dan kesepian bagi orang sakit, sehingga ia mengira bahwa ia diperhatikan orang. Dan dengan nasehat pengunjung persaan yang menekannya segera akan dapat dikurangi atau hilang sama sekali. Dengan itu timbul perasaan percaya kepada diri dan memberi dorongan kepadanya untuk mengatasi gangguan-gangguan jiwanya. Mengunjungi orang sakit merupakan suatu terapi bagi jiwanya. Pada umumnya orang sakit akan bertambah penyakitnya karena tekanan jiwanya. Itulah sebabnya berkunjung termasuk pengurangan tekanan bathin bagi orang sakit. Hal itu besar pengaruhnya dalam memberikan ketenangan pada jiwanya, disamping obat-obat yang diberikan kepadanya.

Mengunjungi orang sakit dari sudut Agama Islam
Mengunjungi orang sakit merupakan anjuran dari Rasulullah SAW dan Sunnah Nabi dalam rangka mempererat ukhuwah Islamyah (persaudaraan) sesama Muslim. Dianjurkan agar seseorang bila ditimpa sesuatu musibah berupa ; sakit, kematian, kebakaran, kemalingan, kehilangan, kebanjiran, gempa bumi dan lain-lain, supaya mengunjungi saudaranya. Perbuatan berkunjung itu termasuk ibadah ammah (muamalah). Mengunjungi orang sakit adalah suatu ibadah dalam rangka bertaqarrub kepada Allah SWT dan memohon kekuatan bagi-Nya. Dengan saling berkunjung ini terciptalah umat yang kuat pribadi dan akhlaknya. Timbullah rasa persatuan dan kesatuan yang diikat oleh rasa kasih sayang dengan solidaritas yang mendalam.

Hal-hal yang dianjurkan daru sudut kedokteran/kesehatan bagi pengunjung
a. Memperhatikan waktu mengunjungi orang sakit dengan seksama
b. Agar tidak membawa makanan yang dilarang oleh dokter yang merawat
c. Jangan terlalu lama mengunjungi orang sakit
d. Selama berkunjung peliharalah ketenangan diruang orang sakit.
e. Jangan membawa anak-anak yang dibawah umur 12 tahun.
f. Hendaknya memperhatikan sakit yang diderita oleh orang sakit, apakah menular atau tidak.
g. Apabila penyakitnya menular seperti penyakit Kuning, Muntaber, Lepra, Paru-paru dan sebagainya, hendaklah minta nasehat dokter terlebih dulu sebelum berkunjung.

Anjuran bagi orang sakit.
a. Patuhilah segala nasehat dokter.
b. Usahakanlah menghilangkan perasaan cemas, takut, panik, dan gelisah, karena hal itu akan menambah penderitaan.
c. Hendaklah percaya kepada dokter yang merawat bahwa akan dapat mengobati penyakitnya.

Hal-hal yang dianjurkan dari sudut Agama Islam
Anjuran mengunjungi orang sakit.
Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah azza wajalla berfirman pada hari Kiamat. Hai anak Adam !!!, Aku sakit tetapi engkau tidak mengunjungi Aku.
Ia berkata : Hai Tuhanku, bagaimana aku akan mengunjungiMu, sedang Engkau adalah Tuhan Rabbul Alamin.
Tuhan berfirman : Tidak tahukah engkau bahwa hambaku si Anu sakit, tetepi engkau tidak mengunjunginya, sesungguhnya bila engkau mengunjunginya engkau akan dapati Aku ada disampingnya.
Hai anak Adam !!!, Aku perlu minta makan kepadamu, tetapi engkau tidak memberi Aku makan.
Ia berkata : Hai ! Tuhanku, bagaimana aku akan memberi makan, sedangkan Engkau adalah Tuhan Rabblu Alamin.
Ia berfirman : Tidak tahukah engkau, bahwasanya hambaku si Anu minta makan kepadamu tetapi engkau tidak memberinya makan. Tidak tahukan engkau sesungguhnya apabila engkau memberinya mohon pasti engkau dapati Aku disisinya.
Hai anak Adam “Aku minta minum kepadamu, tetapi engkau tidak memberikan minum. Hai Tuhanku, bagaimana aku akan memberimu minum sedang engkau adalah Tuhan Rabbul Alami.
Tuhan berfirman : Hambaku si Anu minta minum tetapi engkau tidak memberinya, sesungguhnya, tahukan engkau apabila engkau memberinya minum, sesungguhnya engkau akan dapati Aku disisinya. (H.R. Muslim).

"Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu, sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai".

Berlaku Tenang
Sesuai dengan tata cara perawatan orang sakit, ia memerlukan sekali pada ketenangan, karenanya hal-hal yang dapat mengganggu harus dijauhi. Disinilah tepatnya kita memperlihatkan rasa kasih sayang kepada orang sakit. Dengan merasakan deritanya sebagai derita kita sendiri.

"Tidak sempurna iman salah seorang kamu, sehingga ia mencintai temannya seperti ia mencintai dirinya sendiri" (H. R. Bukhari)

Menyedikitkan Bicara
Selama berada disamping orang sakit, usahakanlah berbicara seperlunya.

Barang siapa yang berfirman kepada Allah dan hari Akhirat, hendaklah berkata yang baik atau diamlah. (H.R. Bukhari).
Berbicara panjang-panjang dengan orang sakit akan melelahkan dan membosankannya.

Memendekkan Waktu Berkunjung
Mengunjungi orang sakit seyogiyanya tidak usah berlama-lama karena hal itu akan menyusahkannya. Ingatlah hadist Rasulullah SAW.Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak suka hal yang menyusahkan orang beriman (H. R. Ahmad).
Memendekkan waktu berkunjung termasuk sikap yang terpuji dalam memperlihatkan sifat kasih sayang dan solider kepada orang sakit

"Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hambanya yang bersifat kasih sayang". (H. R. Thabrani dan Al Hakim).
Menggembirakan
Selama berbicara dengan orang sakit usahakanlah dalam pembicaraan itu hal-hal yang mengandung kegembiraan, menyenangkan hati dan perasaannya agar ia tabah dalam menghadapi musibah berupa penyakit yang dideritanya. Jangan menceritakan hal-hal yang menakutkan hatinya.
Dengan demikian kita telah berusaha meringankan tekanan batinnya, semoga ia akan segera sembuh dan kita doakan seperti yang pernah dilakukan Rasulullah SAW.
Dan ucapan Aisyah : Bahwasannya Nabi SAW biasa pada waktu menziarahi, sebagian ahlinya yang sakit, mengusapkan tangannya yang kanan dan berkata : Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanlah sakitnya sembuhkanlah ia, dan Engkau Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhanMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit. (H.R. Bukhari, Muslim)

Menasihatinya
Kepada orang sakit hendaknya disampaikan kata-kata nasihat untuk memperkuat jiwanya, supaya ia tidak berputus asa dari rahmat Tuhan. Tanamkan rasa optimis yang mendalam, dengan harapan penyakitnya segera sembuh. Dan ia bersangka baik kepada Allah dengn penyakitnya itu akan mengampuni segala dosanya.


Dari Nabi SAW apabila seseorang hambaku sakit. Allah mengirim dua Malaikat kepadanya, lalu berkata : Lihat apa yang diucapkan oleh hambaKu itu. Jika ia mengucapkan Alhamdulillah ucapan itu naik kepada Allah dan Allah Maha mengetahui, lalu berkata : KewajibanKu jika ia Aku matikan akan Aku masukkan ia kedalam surga. Jika ia Aku sembuhkan akan Aku ganti dagingnya dengan daging yang lebih baik dan dengan darah yang lebih baik dari darahnya, dan akan Aku hapus segala kejahatannya.

Dan ingatkan juga kepadanya Firman Tuhan :

"Tiada suatu musibah (bencana) yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfud) sebelum kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah".

0 komentar:

Posting Komentar