Sabtu, 23 Januari 2010

KELAHIRAN BAYI DITINJAU DARI SUDUT KEDOKTERAN

Pemikiran tentang kejadian manusia telah dimulai lebih dari 2000 tahun yang lalu oleh Aristoteles, yang mengamati-amati perkembagnan sebuah Embriyo ayam. Dari penyelidikannya itu ia menarik kesimpulan bahwa Embriyo manusia berasal dari “Campuran cairan sel mani dengan darah haidh” 500 tahun kemudian dalam abad ke dua masehi Galenus mengajukan suatu teori, yang kemudian dikenal dengan nama “Emboitment” yang artinya manusia dibangun dalam suatu kotak “
“Dalam kotak cairan sel telur ibu terdapat zat yang sudah lengkap, manusia sangat kecil. Kotak cairan sel kelamin ayah menyebabkan kotak cairan sel kelamin ibu membuka diri sehingga manusia kecil berkembang.
Menurut teori ini setiap bayi seharusnya sudah mengandung seorang bayi yang sudah dibentuk sebelumnya seperti susunan kotak-kotak cina” yang satu masuk kedalam yang lain”.
Dalam abad ke 17 dan ke 18 Sarjana biologi terbagi kedalam dua kelompok kaum “Ovulis” dan kaum “Homunkulis”. Kaum ovulis mengatakan bahwa bayi terkandung dalam kelenjar telur secara lengkap, sedangkan sperma hanya berfungsi merangsang perkembangan si bayi yang sudah terbentuk itu. Kaum Homunkulis berkata bahwa bayi sudah terbentuk didalam kepala sperma dan humunkulis ini dibesarkan di dalam rahim yang berfungsi seperti tempat mengeram. Pada tahun 1959 Kaspar Frederich Wolf seorang ahli anatomi menyelidiki embriyo ayam, kemudian mengajukan teori baru yaitu :
“Sebuah tubuh tidaklah terbentuk lengkap seluruhnya, melainkan disusun dan dibangun dari butir-butir dan kedua orang tua menumbang sama banyak.
Pada abad ke 19 Sarjana botani Mathias Schleiden, dansarjana Fisiologi Theodor Schawn menemukan bahwa segala yang hidup berasal dan dibangun dari sel kelamin.

1.Hamil adalah suatu proses biologis yang terjadi dalam tubuh Wanita mulai dari pertemuan sel telor Wanita, dari sperma tozoon suaminya yang disebut sebagai; Conseptus. Kemudian conseptus tersebut membelah menjadi beberapa sel. Lima hari kemudian diadirdorong oleh rambut-rambul halus didalam tuba kedalam rahim untuk selanjutnya tersangkut diprmukaan rahim sebelah muka atau belakang, peristiwa mana disebut : Nidasi.
Fungsi kehamilan itu untuk memberi kesempatak kepada conceptus untuk berkembang menjadi manusia dengan tubuh sempurna. Tanpa nidasi pada rahim maka benih manusia tidak dapat berkembang menjadi manusia lengkap. Kehamilan berlangsung selama sembilan bulan 10 hari.

2.Partus adalah proses keluarnya bayi dari uterus (rahim) melalui vagina ke dunia luar : Alam dunia.

PARTUS NORMAL BERLANGSUNG MELALU 4 KALA
Pada kala pertama mulut rahim membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. Klinis dapat dinyatakan bahwa partus dimulai bila ada his. Yaitu kontraksi rahim yang disertai rasa sakit dan mengeluarkan lendir yang bermu darah. Ketuban akan pecah dengan sendirinya ketika pembukaan hampir atau telah lengkap 10 cm. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum pembukaan mencapai 5 cm disebut : Ketuban pecah dini.
Kala I selesai apabila pembukaan cervix lengkap. Pada primipara (Wanita yang bersalin buat pertama kali) kala I berlangsung kira-kira 13 jam, sedangkan pada multipara (wanita yagn telah pernah melahirkan) kira-kira 7 jam.
Pada kala II his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira sampai 3 menit sekali. Biasanya dalam kala ini kepala janin sudah masuk diruang panggul, yang menyebabkan tekanan pada otot-otot dasar panggul. Hal ini secara reflektoris menimbulkan rasa untuk mengedan. Juga ada tekanan pada rektum yang menimbulkan reflek buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala bayi muncul pada liang kelamin (Fari).
Bila dasar panggul sudah lebih kendor, kepala janin tidak masuk lagi diluar his dan dengan his yang disertai kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan belakang kepala dibawah symphysis, kemudian dahi muka dan dagu. Setelah beristirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota bayi. Pada primpara kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multipara rata-rata ½ jam.
Pada kala III terjadi pelepasan plasenta dari dinding uterus, yaitu sampai 15 menit setelah bayi lahir. Ia keluar secara spontan atau dengan tekanan pada fundus. Pengeluaran placenta diserta idengna pengeluaran darah. Pada Kala IV perlu dilakukan pengamatan apakah ada pendarahan postpartum (sesudah kelahiran bayi).
 TINDAKAN YANG DILAKUKAN SELAMA PARTUS :
Kala I :
Dalam kala I pekerjaan Dokter, Bidan dan penolong persalinan ialah mengawasi wanita yang sedang bersaling sebaik-baiknya dan melihat apakah semua persiapan untuk persalinaan sudah dilakukan. Memberi obat atau melakukan tindakan hanya apabila ada indikasi.
Kala II :
Kala II mulai bila pembukaan cervik lengkap. Umunya pada akhir kala I atau pada permulaan kala II dengan kepala janin sudah masuk kedalam ruang panggul, ketuban pecah secara otomatis. Bila ketuban belum pecah, ketuban harus dipecahkan. Kadang-kadang pada permulaan kala II ini wanita tersebut meu muntah disertai timbulnya rasa ingin mengedan kuat. His akan timbul sering dan merupakan tenaga pendorong janin pula. Disamping His, wanita tersebut harus di pimpin mengedan pada waktu ada His, diluar His denyut jantung harus diawasai.
Kala III :
Kala III yang disebut pula kala uri, tidak kalah pentingnya dari kala I dan II, kala lain dalam memimpin kala III dapat mengakibatkan kematian siwanita karena Pendarahan.
3. Tindakan yang dilakukan pada bayi yang baru lahir.
Sebagian besar bayi dilahirkan dengan persalinaan normal, bila bayi talah lahir, maka yang harus dikerjakan ialah :
(1) Pemotongan tali pusat.
(2) Membersihkan mulut, mata, kerongkongan dari ingus, dan kotoran yang dapat mengganggu pernapasan.
(3) Membersihkan tubuhnya dari segala kotoran.
(4) Melihat kelaminnya untuk menentukan jenisnya.
(5) Memperlihatkan bayi kepada ibunya dan menyatakan jenis kelaminnya.
(6) Membungkus dengan baik
(7) Meletakkan dia kedalam box bayi
(8) Memberitahukan kepada keluarga yang menunggu, seperti bapaknya tentang kelahiran anaknya dan jenis kelaminnya.
(9) Guna mencegah “kehilangan anak” maka baik ibu maupun bayi diberi penning yang sama.
Haruslah diinsyafi bahwa bayi ini adalah manusia, makhluk Allah yang mempunyai hak hidup. Bila ia laki-laki maka ia akan menjadi khalifah Allah dibumi ini pengelola yang ada di bumi yang diciptakan Allah buat manusia dan bila ia perempuan, ia akan menjadi pendamping khalifah yang akan memberikan ketenangan jiwa raga, kebahagiaan dan kegembiraan hidup berumah tangga hingga si khalifah dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, dan dapat pula mengatasi segala kesukaran, cobaan, baik yang disebabkan oleh dirinya sendiri, oleh nafsu yang tidak terkendalikan dan yang didorong oleh iblis maupun oleh musibah yang didatangkan oleh Allah sendiri.
Bayi haruslah diselamatkan dari segala hal yang mengancam dia sewaktu dalam proses kelahirannya dan sesudahnya dengan segala upaya dan daya.

4.Dari rahim yang aman kedunia luar yang penuh ancaman.
Sejak konsepsi di tuba nidasi diuterus sampai menjadi bayi yang sempurna, makhluk manusia yang kecil ini berada ditempat yang aman dari gangguan luar, karena ia dilindungi oleh ibunya, dinding perut ibunya yang selalu berdo’a dan mengharapkan agar dia lahir dengan selamat, dia diberi makan secara otomatis melalui darah ibunya dan suhu rahimpun selalu stabil. Begitu persalinan dimulai maka berubahlah keadaan, dan dia diancam oleh bahaya sejak keluar dari rahim melalui mulut rahim kemudian kedalam vagina sampai kedunia luar. Hawa dunia luar yang berbeda dengan berbeda dengan hawa rahim merangsang kulitnya, yang menimbulkan reflek inspirasi pernapasan dan langsung dia menangis, tanda tidak senang, Tangis adalah bahasa pertama yang diucapkan manusia dan tangis ini selalu dipakai oleh manusia untuk menyatkan tidak senang. Sekarang keselamatannya sangat tergantung pada kerahiman manusia sekitarnya, terutama ibunya, karena ia dilahirkan sebagai makhluk yang tidak berdaya dan lemah. Sewaktu dalam kandungan ibunya rahim adalah Sorga buat dia dan sewaktu telah dilahirkan, maka dunia adalah bagaikan Neraka buat dia. Selama hidupnya sejak lahir kedunia ia selalu mengaharapkan dan menginginkan kembali kedalam Syurgawi rahimi, kecintaan dan kaamanan dirinya. Kata rahim yang dipakai untuk eterus sendiri sebenarnya berasal dari kata Arab yang berarti kasih sayang.
Begitu bayi lahir, maka seluruh sistim pernapasan yang diperlukan untuk hidup diluar rahim bekerja lebih intensif, misalnya sistem pernafasan (paru-paru). Begitu pula kulit si bayi dirangsang oleh hawa yang berbeda suhunya dengan hawa rahim yang stabil. Sekarang sibayi sudah siap untuk sendiri secara Fisiologis, namun masih terus dibantu manusia sekitarnya.
Perubahan alam rahim yang stabil dengan alam dunia yang berubah-ubah ini meyebabkan sibayi merasa tidak senang, yang dinyatakan dengan tangis. Suara tangis dapat terlaksana karena terjadinya inspirasi udara sehingga paru-paru mengembang dan diikuti oelh ekspirasi mendorong udara keluar, melalui tali suara. Perasaan senang dan tidak senang adalah fungsi psyke (jiwa) dan dengan tangis ini berarti bahwa psike si bayi sudah mulai berfungsi. Bila sibayi sudah dibersihkan dari segala kotoran dan dibungkus baik-baik, maka ia berhenti menangis. Karena ia merasa adanya keamanan, kecintaan dari lingkungannya, dia merasa senang kembali.
Dia akan menangis lagi bila ada stimuli yang mengganggunya seperti lapar, dingin, basah karena kencingnya. Dengan tangis ini ia tidak saja mengatakan ketidak senangannya, juga sekaligus meminta bantuan untuk membebaskan dia dari segala ancaman duniawi ini.
Begitu bayi lahir maka seluruh inderanya sudah pula mulai bekerja, kulit untk merasa rabaan, tekanan, perubahan hawa, sedang mata belum lagi bekerja dengan baik, walau pun mata sudah menerima rangsangan cahaya, mungkin baru merasakan perbedaan terang dan gelap. Pendengaran lebih peka dan sudah dapat dengar suara ibunya yang menenangkan, bila ia menangis kesan stimuli dinyatakan oleh psike melalui emosi-emosi pertama ialah merasa tidak senang diwujudkan dengan menangis, suara yang timbul dengna pertolongan sistem pernapasan, si bayi dikeuarkan dengan paksa dari alam rahim ayng aman tenteram ke alam dunia yang tidak aman, penuh bahaya. Secara psikofisiologis hubungan antara stimulus dengna psike dapat digambarkan sebagai berikut. Stimulus merangsang salah satu reseptor indera, kesan diteruskan melalui sistem pernapasan ke kulit otak :cort cer ebri, untuk di hayati dan merancangkan suatu respons yang sesuai dengan stimulus. Secara hipotetis di otak besar inilah, atau susunan syaraf pusat, psike disentuh untuk beraksi dalam bentuk emosi, senang tidak senang menangis, marah, sedih, dsb.
Dikulit otak ini di rewkam segala kesan-kesan yang diantarkan oleh indera. Malalui reseptornya dan dengan adanya rekaman yang bertahan selama hidup berbagai kesan akan berkembang dan mempengaruhi seluruh kehidupan kelak. Sebagai suatu ilustrasi tentang kebenaran hipotesa diatas, akan dikutip disini pendapat Dr. Werner Wolff dalam bukunya : The Personality of the Preschool Child” William Heideman, medical book LTD, London, 1947, Hal 267 : The greatest danger lies in the assumption that the young child has no understanding of emotional or sexual reaction which parents some times display before their children. R.M. Klindner presents the outobiograpphical material of a psychopthic young man obtained in a hypnoalistis. He succeded in bringing the patient under hypnosys and having him remember his first impression, which went back to time when the child was lying in the cradle. The patient remembered every detail of having watched the parent’s sexual intercourse.
Ungkapan pengalaman ilmiah ini hendaknya mendorong orang tua supaya lebih berhati-hati terhadap ucapan dan tindakan yang mereka lakukan dimuka atau dekat dengan anak mereka, karena semuanya ini direkam diotak sianak dan dapat merupakan pembentukan dasar kepribadian, tingkah laku sibayi apalagi otak sibayi masih kosong dari segala macam pengarus stimuli yang ditangkap dengan alat inderanya. Betapa besarnya pengaruh orang tua dan lingkungan terhadap pembentukan kepribadian ini, diucapkan oleh Freud sebagai tercantum dalam buku : Calvin S Hall & Gardner Lindsey :
Theories of personality, John Wily & Sona, Inc New York, 1957, halaman 46 :
Freud was probably the first psychological theorist to emphasise the developmental aspect of personality and in particular to infacy and childhood in lying down the basic-structure of the person/character. Indeed Freud felt that personality was prety well formed by the end of the fifth year, and the subsequent growth consisted for the most part elaborating this basic structure.
Teori tersebut ternyata dibenarkan oleh Allah, sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Nahl : 78,Artinya :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dengan tidak mengetahui sesuatu apapun, kemudian dia jadikan buatmu, pendengaran dan penglihatan dan hati supaya kamu bersyukur kepadaNya.
Rasulullah saw menjelaskan bahwa pengaruh orang itulah yang utama meletakkan dasar kepribadian anak dan dengan ucapan beliau,"Setiap anak yang dilahirkan adalah bersih, suci, maka orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani dan Majusi.".Rasulullah saw, menganjurkan supaya lingkungan rumah tangga itu dihiasi dengan membaca Al-Quran dengan sabda beliau,"Hiasilah rumah kamu dengan sembahyang berjamaah dan membaca Al-Qur’an".



0 komentar:

Posting Komentar