Sabtu, 23 Januari 2010

KELAHIRAN BAYI DILIHAT DARI SUDUT ISLAM

Dilihat dari statusnya maka bayi punya 3 status yaitu sebagai berikut :
a)Makhluk sosial
Walaupun bayi berasal dari Sperma bapanya dan Ovum ibunya, tetapi ia tidak serupa baik dengan ibunya, maupun dengan bapaknya. Dia memiliki sebagian sifat-sifat fisik bapaknya dan sifat-sifat fisik ibunya, yang terkandung dalam “gen” sperma dan ovum orang tuanya. Sebelum ia lahir ia menumpang hidup didalam rahim ibunya, ia mempunyai warna kulit sendiri, warna mata sendiri dan bagian-bagian lainnya. Ia adalah makhluk individu sendiri.
b)Mahluk individu
Bayi yang lahir adalah makhluk sosial karena dia dipunyai oleh orang tuanya, dia menjadi anggota baru dari keluarganya dan keluarga orang tuanya, dan keluarga masyarakat dimaan dia dilahirkan, baik kampung kota dan maupun negaranya. Dia harus didaftarkan pada kantor pencatat kelahiran baik ia lahir hidup atau mati.
c)Mahluk Allah
Bayi adalah makhluk Allah karena ia dijadikan Allah sejak pertemuan sperma bapanya dengan ovum ibunya dipangkal saluran telur (tuba Falopii) sampai menjadi manusia yang sanggup hidup sendiri diluar tubuh ibunya.

ALAM DUNIA
Dalam rahim tubuh ibunya ovum yang telah dibuahi itu berkembang menjadi beberapa sel kemudian ia didorong kedalam rahim dalam bentuk morula dan dalam bentuk blastula. Sesampai di dalam rongga rahim makhluk kecil ini menghujamkan dirinya kedalam kedalam dinding rahim, peristiwa mana dinamai nidasi. Dengan memperoleh makanan yang lengkap sebagai manusia. 3 x 40 hari sesudah konsepsi (pembuahan) Allah mengutus Malaikat untuk meniupkan ruh kedalam mahkluk kecil ini dan terjadilah Integrasi antara Ruh dengan tubuh fisik sampai dilahirkan.
Allah menjelaskan pembuatan bayi tersbut dalam surat Al’Mu’minun ayat 12,13,dan 14,
"Dan sesungguhnya kami ciptakan manusia dari suatu sari pati tanah
Kemudian Kami jadikan sari pati itu Nuthfah (konsepsi sperma dan ovum) didalam tempat yang kokoh (rahim)
Kemudian Nuthfah itu Kami jadikan ‘alaqah (segumpal darah) kemudian ‘alaqah itu Kami jadikan mudhgah (segumpal daging) dan Kami jadikan Mudhgah tulang belulang. Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain, maka Maha Suci Allah ,Pencipta yang terbaik".
Nabi Muhammad saw menjelaskan pula tentang kejadian bayi tersebut sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori :
Abi Aburahman ‘Abdillah meriwayatkan bahwa :Rasullullah saw menjelaskan kepada kami, beliau adalah seorang yang benar dan dipercaya “Sesungguhnya seorangkamu dikumpulkan kejadiannya didalam perut ibunya selama 40 hari sebagai nuthfah (telur yang sudah dibuahi) kemudian menjadi’alaqah (segumpal darah) dengan watu yang sama (40 hari) kemudian Allah mengirim Malaikat maka dia meniupkan Ruh padanya Allah .Hadist 4 Allah menjelaskan bahwa Dialah yang membentuknya didalam rahm ibunya sesuai dengan kehendakNya dalam Surah Ali Imron ayat : 6. Dia lah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang dikehendakinya Yang Maha Perksa dan Maha Bijaksana.”
Allah pulalah yang menentukan jenis bayi sebagaimana dijelaskan dalam surat An Nisa :
"Hai sekalian manusia bertaqwalah kamu kepada Tuhan yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Adam) dan dari keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak dan seterusnya.
Dia pulalah yang mengeluarkan bayi dari dalam perut ibunya sebagaimana dijelaskan oleh Firman Allah dalam surat Aji Hajj ayat 5 :
"Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur) maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah jadikan kamu dari tanah kemudian dari muthfah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiaanya dan kemudian yang tidak sempurna kejadiannya agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami kehendaki sampai waktu yang sudah di tentukan ,kemudian (berangsur-angsur) sampai kamu sampailah kedewasaan dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai1/2 pikun supaya ia tidak mengetahi lagi sesuatu yang sebelumnya telah diketahuinya.dan kamu lihat bumi ini kering kemudian apabila telah Kami turunkan hujan maka hiduplah bumi ini dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah".

Bayi yang dibentuk dalam rahim ini bila ia laki-laki akan dijadikan Allah khalifahnya dan bila ia perempuan akan dijadikan isteri pendamping khalifah Allah sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 30.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaiakt, sesungguhnya Aku akan menjdikan seorang khalifah dimuka bumi dan seterusnya.


0 komentar:

Posting Komentar