2. Mentahnihkan (Menciptakan manisan)
3. Mendo’akan (memohon perlindungan dari Allah SWT).
1.MENGADZANKAN BAYI YANG BARU LAHIR
Dalilnya :
a.Riwayat Nabi saw
Diriwayatkan dari Abi Raf’I, bahwa Nabi saw mengazankan Hasan bin Ali pada telinganya dengan lapads azan sembahyang ketika ia dilahirkan ibunya Fatimah r.a (Riwayat Abu Daud).
Diriwayatkan juga oleh Tirmidzi dan katanya Hadis Hasan Dan Sahih, Kitab Tuhfatus oleh Syaukani, hal 182 cetakan Mustafa Babil Halabi, Mesir 1350 H.
b.FIQIH
(Disunatkan serta membaca surat Al Ikhlas dan ayat :
Inni a’udzubika wadzurriyatina minasy syaita nirrajim pada telinga kanan bayi laki-laki atau perempuan dan (disunatkan juga) iqomat pada telinga kirinya ketika dilahirkan dan (disunatkan pula) mentanihkan (mencicipkan) kurma atau manusia (misalnya madu) yang belum dimasak, oleh orang baik-baik laki-laki atau perempuan . (kitabFathul Mu’in juz hal 33).
Mengazankan dengan membacakan azan shalat berarti membacakan :
ALLAHU AKBAR 2X
ALLAHU AKBAR 2X
Artinya :
Allah Maha Besar !
Asyhadu al la ilaha ilallah 2X
Artinya :
Naik saksi aku bahwa tiada Tuhan selain Allah 2X
Ashadu anna Muhammad darasullullah 2X balas:
Hayya ‘ala al shalah 2X
Hayya ‘ala al falah 2X
Artinya :
Marilah melakukan shalat bersama, marilah mencapai kemenangan.
Allahu Akbar 2X
Artinya : Allah Maha Besar
La ilaha il lallah 1X
Qamat berbunyi :
Allahu Akbar 2X
Asyhadu al la illaha illallah
Wa asyhadu anna Muhammad
Darasullullah
Hayya ‘ala al shalah
Hayya ‘ala al falah
Qad qamat al shalah 2X
Allahu Akbar 2X
La illaha il llallah
Setelah memahami tentang fisiologi pendengaran serta rekaman di otak maka mengazankan bayi serta mengkamatkannya seharusnya di kerjakannya oleh kaum muslimin merekamkan kata-kata Allahu Akbar dan lainnya di otak yang bkerja sebagai pita kaset, hidup sebagai kata-kata yang pertama yang sengaja direkam, karena sewaktu-waktu setiap bayi itu dilahirkan suci bersih.
Setiap orang siapa saja yang berada pada saat kelahiran diharapkan dapat melaksanakan azan dan qamat ini pada telinga si bayi yang baru lahir, tentulah yang lebih afdhal orang tuanya atau keluarga terdekat kalau tidak ada maka tenaga medis atau tenaga para medis lah yang diharapkan melaksanakannya setelah bayi di benahi dan dibungkus dengan baik lebih cepat lebih baik dan janganlah menunggu sampai 24 jam sesudah lahir.
Bila orang tuanya atau salah seorang keluarganya belum datang maka ibunya sendiripun dapat melaksanakannya dengan bantuan para medis mengazankan dan mengkamatkan ini diperkuat dengan hadist lain :
Diriwayatkan dari Husain bin ‘Ali bahwa Rasuullulllah saw bersabda; baranga siapa yang lahir anaknya kemudian mengazankannya kepada telinga kirinya niscaya anak itu tidak diganggu oleh Ummus syi syaitan (nama syaithan). (riwayatkan Ibnu Suni dalam kitabnya Amalu Yaumiwallailla hal 168.)
2. MENTAHNIHKAN (MENCIPTAKAN MANISAN)
Dalilnya :
Diriwayatkan dari Abu Musa AL Asy’ ary bahwa ia berkata :
3. MENDO’AKAN (MEMOHON PERLINDUNGAN DARI ALLAH SWT
Dalilnya :
Diriwayatkan dari Ibnu Abas r.a. bahwa ia berkat :
“Sesungguhnya Nabi Ibrahim memohonkan perlindungan bagi kedua anaknya. Isma ‘il dan Ishaq dengan do’a”.
Aku memohonkan perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna dari pada segalanya syaitan dan binatang-binatang berbisa dan dari pandangan mata yang jahat (Riwayat) Buchari kitab Tuhfatus akirin adcin halaman 182).
Mendoakan berarti memohon perlindungan dari Allah swt. terhadap gangguan syaitan yang utama karena syaitan ini sudah menjadi musuh manusia sejak ia tidak bersedia sujud kepada Nabi Allah Adam sebagai manusia pertama dan bapak keturunan manusia Walaupun Allah memerintahkannya.
Memang Allahlah yang akan dapat melindungi bayi ini yang serba lemah dan tidak berdaya dari segala gangguan terutama dari syaitan yang selalu berusaha pada setiap kesempatan untuk mempengaruhi menggoda manusia kecil ini dan binatang-binatang lainnya yang luput dari bangsawan dari ibunya. Dan manusia sendiripun secara para psikologis dapat pula merusak si bayi.
Do’a ini dillakukan setelah azan dan qamat sehingga diotak si bayi pun sudah ditrekamkan bahwa segala permohonan perlindungan hanyalah diarahkan kepada Allah swt, sendiri dan dengan ini orang tua si anak sudah mulai menghubungkannya bertambah kuat kalau lingkungan bayi ini di sempurnakan dengan membaca Al Quran dan sembahyang berjamaah yang dilakukan secara teratur setiap waktu.
0 komentar:
Posting Komentar