Sabtu, 23 Januari 2010

KIAT MENGENDALIKAN PENYAKIT ASMA PADA ANAK

Asma merupakan penyebab utama penyakit kronis pada anak-anak dan juga merupakan penyebab utama kedatangan anak-anak balita ke UGD (Unit Gawat Darurat). Gejala-gejala Asma membuat anak-anak tidak masuk sekolah dan orangtua tidak bisa bekerja untuk menjaga anak-anak mereka. Asma bisa mengganggu kehidupan seorang anak, baik dalam hal pelajaran sekolah maupun kehidupan sosial, yang menyebabkan anak-anak tidak bisa menikmati sekolah dan tidak bisa bermain.

Anak-anak yang menderita asma sering merasa tidak bisa melakukan semua hal yang ingin mereka lakukan. Olah raga, aktivitas diluar rumah, pelajaran menari. Bermain alat musik tertentu, serta sekadar aktif dan bersenang-senang perlu dilakukan secara hati-hati. Anak-anak,seperti orang tua mereka, khawatir bahwa aktivitas yang terlalu banyak bisa menimbulkan serangan asma.

Sementara itu, sebagai orangtua, anda merasa cemas dan kewalahan, selalu khawatir bahwa serangan asma bisa terjadi setiap saat. Dalam kehidupan keluarga yang memang sudah banyak masalah , asma akan menimbulkan stress, keletihan, rasa bersalah, konflik perkawinan dan saudara kandung, serta kecemasan bahwa anak anda mungkin saja akan terbangun ditengah malam, ketakutan dan berjuang mendapatkan udara. 


Ada masalah lain yang membuat kondisi ini semakin berat, yaitu, walaupun anda dan jutaan orangtua sudah membawa anak ke dokter, menjalani rencana pengobatan, dan mengurus obat-obatan yang diresepkan dokter, napasnya masih saja sesak dan berbunyi..,ia masih batuk..,dan mengalami serangan yang akan membawanya ke UGD, mengganggu kehidupan keluarga. Anda tidak sendirian. Jutaan orangtua dan anak menjalani kehidupan yang dipenuhi masalah asma yang sulit diduga.


SERING SALAH DIAGNOSA

Sebagai penyakit multifactor dan rumit, belum terdiagnosis secara memadai, sering dokter salah diagnosa, kurang mendapat penanganan yang memadai dan sering dengan pengobatan yang kurang tepat, terlalu banyak pengobatan atau tidak cukup untuk mengendalikan gajala dan membatasi kerusakan permanen pada saluran udara dan memburuknya gejala. Karena gejala batuk yang lama asma sering didiagnosa pneumonia, bronchitis chronic dan TBC paru-paru.


Asma tidak mengenal ras, etnik, atau jenis kelamin. Bisa dikota dan pinggiran, masyarakat kelas atas, menegah dan bawah. Di AS. Kejadian pada anak-anak Afrika 26% lebih tinggi daripada anak-anak kulit putih dimana hal-hal ynag mendasari perbedaan ini sangat kopleks.


Asma adalah penyakit dengan beribu wajah yang menghambat saluran udara dapa paru-paru dan juga menimbulkan peradangan saluran udara.


Kombinasi penyumbatan dan peradangan saluran udara ini akan menimbulkan batuk, napas berbunyi, penyempitan dada, dan sesak napas yang merupakan penanda asma, dan jika tidak diobati bisa mengarah kerusaknya saluran udara secara permanent.

KAPAN CURIGA ASMA ?

• BATUK YANG ‘BANDEL’, berlangsung lama lebih dari 2 minggu, susah sembuhnya, timbul berulang, hilang timbul dalam jangka pendek, sudah keliling kebanyak dokter tapi batuk tetap bandel, baik sebentar,timbul lagi...

CIRI-CIRI BATUK ASMA : malam/dinihari lebih berat, mengganggu tidur, kadang sampai muntah, ada riwayat alergi baik dari pasien dan atau keluarga, ada factor pencetus (baca kiat tata laksana asma), sesudah aktivitas, gejala bisa membaik dengan atau tanpa obat.


ASMA BERKAITAN ERAT DENGAN ALERGI

Asma itu kronis dan rumit serta petunjuk gejala asma bisa sangat samar, meniru penyakit dan kondisi lain. Asma bukan penyakit yang mudah ditangani. Perhatian harus diberikan pada ‘pemicu’ asma dari mulai bulu kucing hingga makanan tertentu yang bisa menimbulkan gejala atau serangan. 


Asma berkaitan sangat erat dengan alergi. Bayi yang didignosis menderita eksim dan alergi lainnya berisiko sering untuk menderita asma. Tes alergi bisa sangat berguna pada anak-anak dan bisa mengidentifikasi alergi lingkungan (didalam/diluar rumah) atau makanan. Tidak semua anak yang menderita alergi akan mengidap asma, namun ini merupakan factor resiko primer untuk penyakit asma pada anak.


Alergi dan asma merupakan pasangan penyakit kronis pada anak-anak dibawah usia 18 tahun yang paling sering dilaporkan. “Study telah menunjukkan bahwa 90% anak dan 70% remaja yang mengidap asma juga menderita alergi”.

KIAT PENGOBATAN ASMA

Kiat pengobatan asma adalah menghindar dari factor pencetusnya (baca kiat tatalaksana asma). “Therapi alerginya…..maka gejala-gejala asma biasanya membaik secara dramatias….Pemberian Bronchodilator (obat untuk melonggarkan sumbatan jalan napas) melalui inhaler atau nebulizer tidak melakukan apapun untuk mengobati peradangan saluran udara, bila dikombinasikan dengan obat-obatan anti radang, bisa mencegah atau memperbaiki kerusakan paru-paru yang permanent.

BENTUK OBAT ASMA : Obat minum; puyer,sirup,tablet,kapsul
Obat inhalasi (hirupan) ;Nebulizer(obat cair diuapkan), MDI(semrotan dihirup), DPI (bubuk kering).


BAGAIMANA MENGUKUR KEMAJUAN PENGOBATAN ASMA?

Apa yang berhak anda dan anak anda harapkan dari pengobatan asma? Inilah ukuran yang harus kita gunakan untuk menilai kemajuan . Jika anak anda tidak menikmati kehidupan bebas gejala dalam empat minggu setalah masa diagnosis asma pertama yang diterimanya, berarti anda berurusan dengan situasi dimana dibutuhkan penangan asma yang lebih baik. Itu tidak berarti bahwa anda harus mengganti dokter. 


Namun, itu berarti bahwa anda harus bekerja secara aktif dengan dokter anda untuk mempercepat penaganan gejala.


Sementara setiap anak dan setiap situasi berbeda-beda, kita harus mengukur kemajuan pengobatan dengan beberapa indicator :
• Menyingkirkan gejala-gejala asma yang parah sepanjang hari dan malam dalam tiga sampai empat minggu setelah dimulainya pengobatan.
• Gejala-gejala ringan(batuk yang jarang dan napas bebunyi yang jarang)yang tidak lebih dari dua hari perminggu.
• Tidak ada kunjungan kebagian gawat darurat atau rawat inap.
• Sedikit,jika ada,efek samping obat.
• Terus mengurangi jumlah obat yang diperluka untuk menjaga terkendalinya gejala.
• Tidak ada batasan aktivitas,termasuk olahraga.
• Tidak ada hari-hari yang sekolah terlewatkan karena gejala-gejala asma.
• Pengetahuan dan panduan untuk menangani penyakit anak dalam tahapan yang disesuiakan dengan usia.

Jika tujuan-tujuan tersebut belum tercapai dalam waktu kira-kira satu bulan, berarti penanganannya kurang memadai dan harus dikonsultasikan ladi dengan dokter anda.

0 komentar:

Posting Komentar