Hidup menurut islam bukan hanya kehidupan duniawi ini saja, tetapi berkelanjutan sampai kehidupan ukhrowi (di alam akhirat). Hidup di dunia sebagai masa bakti. Kwalitas hidup di akhirat erat sekali hubungannya dengan kwalitas hidup di dunia ini. Apa yang dipetik di akhirat adalah hasil tanaman di dunia. Amal baik berbalas baik atau berbuah baik, sedangkan amal buruk berbalas buruk atau berbuah buruk.
Konsekuensi pandangan itu terhadap tindak tanduk atau perilaku hidup di dunia jelas sebagai akhlak muslim. Manusia muslim sadar benar bahwa manusia sebagai makhluk yang berjasad dan roh mengalami lima alam semenjak kejadiannya sampai dengan tempat akhirnya. Dan kelima alam itu (alam arwah, arhaam, dunia, barzakh dan alam akhirat) ternyata di alam dunia inilah manusia mengemban tugasnya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Di dunia inilah pula manusia :menentukan” pilihannya apakah ia ingin menjadi calon penghuni sorga atau menjadi calon warga neraka. Namun demikian, bukan berarti bahwa pengabdiannya itu harus dengan menyisihkan segala urusan duniawi ini, justru kenkmatan Allah dikaruniai bagi mereka yang hidup saleh dan mengharapkan kenikmatan di sorga selaras amalnya. Wallahu a’lamu bisshawab.
Konsekuensi pandangan itu terhadap tindak tanduk atau perilaku hidup di dunia jelas sebagai akhlak muslim. Manusia muslim sadar benar bahwa manusia sebagai makhluk yang berjasad dan roh mengalami lima alam semenjak kejadiannya sampai dengan tempat akhirnya. Dan kelima alam itu (alam arwah, arhaam, dunia, barzakh dan alam akhirat) ternyata di alam dunia inilah manusia mengemban tugasnya untuk mengabdi kepada Allah SWT. Di dunia inilah pula manusia :menentukan” pilihannya apakah ia ingin menjadi calon penghuni sorga atau menjadi calon warga neraka. Namun demikian, bukan berarti bahwa pengabdiannya itu harus dengan menyisihkan segala urusan duniawi ini, justru kenkmatan Allah dikaruniai bagi mereka yang hidup saleh dan mengharapkan kenikmatan di sorga selaras amalnya. Wallahu a’lamu bisshawab.
0 komentar:
Posting Komentar